Saturday, February 14, 2015

// // Leave a Comment

Potensi Ekonomi Asam Gelugur Tinggi

Seorang petani sedang menjemur asam gelugur yang telah dipotong-potong. Masyarakat diajak untuk mengembangkan tanaman ini karena punya potensi ekonomi cukup tinggi.
Seorang petani sedang menjemur asam gelugur yang telah dipotong-potong. Masyarakat diajak untuk mengembangkan tanaman ini karena punya potensi ekonomi cukup tinggi.

METROSIANTAR.com - Masyarakat diajak untuk mengembangkan tanaman asam gelugur, jenis tanaman yang sebenarnya punya potensi ekonomi cukup tinggi namun belum banyak dilirik masyarakat untuk dikembangkan.
“Belum banyak yang tahu potensi asam gelugur, atau bahkan menganggapnya sepele. Padahal, dengan hanya mempunyai lima pohon asam gelugur, sudah bisa untuk menyekolahkan anak,” kata dosen Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Ruth Ria Ate Tarigan kepada wartawan kemarin.
Bukannya tanpa dasar Ruth mengatakan demikian, karena keluarganya juga mengembangkan tanaman asam gelugur. Orang tua Ruth punya lahan seluas dua hektare di Pancurbatu, Deliserdang, yang sebagian ditanami asam gelugur.
“Dari sana sudah bisa menghasilkan rupiah tiap hari. Karena tanaman ini memang tidak kenal musim, terus saja berbuah. Serta masa hidupnya lama, sampai puluhan tahun,” katanya.
Atas dasar itu pula, Ruth tertarik untuk mengangkat judul mengenai budidaya tanaman asam gelugur dalam satu proyek penelitiannya. Hasil penelitiannya itu pekan lalu dipaparkan dalam International Conference on Multidiciplinary Research (ICMR), seminar internasional yang mengupas berbagai hasil penelitian, di Medan.
Kepada MedanBisnis, Ruth tidak mengupas soal materi penelitiannya mengenai pengembangan bibit tanaman asam gelugur dengan berbagai media tanam. Dia lebih menjelaskan pada soal potensi ekonomi komoditas tersebut.
“Makanya, penelitian ini sebenarnya juga untuk mendorong dan mengajak masyarakat mengembangkan tanaman asam gelugur, karena nilai ekonominya cukup tinggi,” katanya lagi.
Dia menyebutkan, buah tanaman yang bernama latin Garcinia astroviridis saat ini bukan cuma digunakan untuk bumbu masak, tapi berbagai industri juga menggunakannya terutama untuk mendapatkan kandungan asamnya yang cukup tinggi.
“Industri pengalengan ikan sarden misalnya, bahkan minuman kebugaran yang dikemas dalam botol atau sachet juga memakai asam gelugur. Makanya, komoditas ini punya nilai jual ekspor,” ucapnya.
Pengalaman Ruth, harga asam gelugur saat ini berkisar Rp4.500 per kg. Kalaupun terjadi fluktuasi harga, tidak terlalu besar. “Kita jual buah asam gelugur seperti jual batu, yang dihitung kan beratnya,” imbuh Ruth.
Namun, dia menyayangkan belum banyak pihak yang melirik tanaman tersebut. Di Sumut sendiri, khususnya kawasan sekitar Kota Medan, dia melihat sentra tanaman ini di wilayah Delitua atau Pancurbatu.
“Kalau saja ada pihak yang lebih serius mengembangkan tanaman ini, mungkin suatu saat Sumatera Utara bisa mempunyai satu lagi komoditas ekspor andalan,” ujarnya, seraya mengajak pihak berkompeten terutama pemerintah untuk ikut menggalakkan budidaya tanaman ini. (int)
Read More
// // 1 comment

Menggali Potensi Tanaman Asam Gelugur

 12 March 2014  Asam gelugur (Garcinia atroviridis) masih kerabat asam kandis dan manggis. Buah asam gelugur dimanfaatkan sebagai pemberi rasa masam kepada makanan dan minuman. Patut juga kita ketahui, bahwa sekarang sudah ada diproduksi dan dijual sirup asam gelugur yang rasanya asam manis dan segar.
Asam gelugur berbuah tak mengenal waktu. Seringnya, pohon asam gelugur berbuah dua kali setahun. Namun ada juga yang bisa berbuah sampai empat kali setahun.
Asam gelugur berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Banyak tumbuh secara liar di peladangan dan halaman rumah. Salah satu vektor penyebarnya adalah hewan musang
Musang suka memakan biji asam gelugur yang rasanya asam agak manis. Kotoran musang yang berisi biji asam gelugur ini kemudian menjadi bakal bibit asam gelugur yang mungkin akan tumbuh kapan saja. Ini terjadi karena biji asam gelugur memiliki masa dormansi (masa biji tidur) yang lumayan lama. Menunggu datangnya situasi yang ideal untuk tumbuh. Bila situasi yang baik ini tidak didapatkan, maka biji akan mati dalam waktu beberapa bulan.
Galibnya, asam gelugur belum ramai dibudidayakan secara besar-besaran di Indonesia.
Hanya segelintir orang saja yang sengaja menanam beberapa belas batang pohon ini di tegalan miliknya. Yang lainnya rata-rata hanya menerima ‘jasa baik’ dari musang tadi.
Apa sebab orang malas menanam asam gelugur? Bagaimana dengan potensi
ekonominya?
Mari kita bahas secara lebih mendalam.
Asam gelugur dapat dibiakkan secara vegetatif dan secara generatif.
Secara vegetatif.
Bisa dengan cara dicangkok, disambung atau persusuan.
Semua cara ini keuntungannya adalah : cepat berbuah, tumbuh tak terlalu tinggi,
sama sifatnya dengan induknya, dan pasti betina.
Namun kesulitan pembiakan asam gelugur secara vegetatif ini adalah terbatasnya
cabang ideal yang baik untuk dikembangkan. Hanya cabang puncak yang tegak ke atas
yang bisa dicangkok, disambungkan atau disusukan. Jika menggunakan cabang lain yang
mengarah ke samping, maka sampai kapan pun tajuk pohon akan tetap ke samping. Tak mau tumbuh ke atas, meski sudah ditopang atau disangga dengan baik.
Karena itu, tidak ada pilihan lain untuk mengembangkan asam gelugur secara massal,
kecuali dibiakkan secara generatif alias menanam bijinya.
Kerugian cara ini adalah : dormansi biji lumayan lama, berbuahnya antara 6-7 tahun sesudah tanam, 10% sampai 15%nya jantan, dan sifat anak belum tentu sama dengan induknya.
Untuk mengetahui jantan betinanya pohon asam gelugur juga butuh waktu yang lama,
yakni setelah umur 4-5 tahun sesudah tanam. Pohon yang cabang-cabangnya cenderung mengarah ke atas dan mendatar biasanya adalah jantan, sedangkan yang cabang-cabangnya mengarah mendatar dan ke bawah biasanya adalah betina.
Untuk meminimalisir kerugian-kerugian itu, maka indukan harus dipilih dengan baik.
Beberapa kriteria dalam memilih indukan yang baik dan sehat adalah : banyak cabangnya mengarah ke bawah, banyak berbuah, cukup umur (+12 tahun), sering berbuah secara bertingkat (dalam satu masa ada cabang yang berbunga dan di cabang lain ada yang sudah jadi buah), diameter buahnya cukup besar (+10 cm), dan tidak pernah terserang penyakit yang serius.
Potensi ekonomi asam gelugur sendiri sebenarnya cukup bagus. Saat ini harga buah segarnya di tingkat petani berkisar antara Rp.3.500-4.000/kg. Sedangkan harga asam gelugur yang sudah diiris tipis dan dijemur kering antara rp.30.000-35.000/kg.
1 kg buah segar asam gelugur akan menghasilkan 200-250 gram asam yang kering kualitas siap ekspor.
Satu pohon asam gelugur yang sudah berumur 15 tahun dapat berbuah sampai setengah ton pertahun. Ini berarti pohon ini bisa menghasilkan uang Rp.1.500.000-2.000.000 perpohon pertahun. Dengan jarak tanam 6×6 meter, satu hektar lahan akan dapat ditanami sebanyak 277 pohon. Jika pohon yang jantan sebanyak 15%, maka yang betina tinggal sekitar 235 pohon. Maka 235 pohon x rp.1.500.000 = potensi penghasilan petani asam gelugur perhektar pertahun = rp.352.000.000 -33%(tingkat kegagalan) = Rp.235.000.000,-
Bagusnya, pohon asam gelugur nyaris tak mengenal batas usia produktif. Ada banyak pohon ini yang sudah berusia lebih dari 40 tahun dan tetap lebat berbuah setiap tahunnya.
Makin tua pohon asam ini, maka makin banyak buahnya.
Bagaimana, tertarik membudidayakannya?

by : Bang Pilot 
Read More
// // Leave a Comment

Mari Bertanam Asam Gelugur untuk Pensiun




Pohon Asam Glugur
 
Asam gelugur alias asam potong adalah tumbuhan yang masih berkerabat dekat dengan manggis dan asam kandis. Jika dibiakkan melalui biji, tanaman asam gelugur yang dirawat dengan baik akan mulai berbuah pada umur 6-7 tahun, sama seperti dua kerabatnya itu.
Buah Asam Glugur Matang
 
Buah asam ini digunakan untuk memberi rasa masam pada makanan dan minuman. Selain itu, karena mengantung vitamin C kadar tinggi, sekarang bahkan beberapa merk minuman energi yang terkenal, sudah menggunakan bahan baku dari buah tanaman ini.
Buah asam gelugur juga adalah sumber bahan pelbagai obat-obatan, demikian pula daunnya, terutama pucuk mudanya.
Pada tanggal 8 Januari 2015, harga buah segar asam gelugur tercatat rp.4.000/kg di tingkat petani. Ada pun harga keringnya, rp.32.000/kg di tingkat distributor.
Buah segar asam ini dipotong-potong tipis sekira 3 mm lalu dijemur selama 3-4 hari di panas terik. Maka akan dihasilkan asam potong atau asam keping. Saat ini asam keping dari negeri kita sudah diekspor ke Thailand, negeri gajah putih yang banyak memproduksi minuman energi itu.
Buah Asam Glugur Matang di Pohon
 
Sebagian orang mengatakan pohon asam gelugur adalah pohon abadi. Ini karena pohon asam gelugur tidak mengenal batas usia pertumbuhan dan batas usia produksi. Pohon ini tumbuh terus sepanjang tahun, dengan produksi buah yang kian bertambah. Tidaklah mengherankan jika dikatakan bahwa sebatang pohon asam ini dapat menghasilkan 1 ton buah mentah setiap tahunnya. Biasanya pada pohon yang sudah berusia 20 tahun atau lebih.
Di desa penulis, ada beberapa pohon asam gelugur yang sudah berusia ratusan tahun, dan terus saja menghasilkan buah yang bagus dan banyak.
Pohon ini nyaris tidak memiliki ancaman hama penyakit yang serius. Daya tahannya memang sunguh baik.
Asam gelugur dapat tumbuh dengan baik pada ketingian 5-1700 mdpl. Tidak dibutuhkan syarat jenis tanah yang ketat. Ia dapat tumbuh di tanah berpasir, tanah liat, tanah berbatu, tanah basah tepi sungai, tanah kapur, sampai pada tanah kritis di tepian pegunungan.
Tetapi tentu saja kesuburan tanah akan mempengaruhi jumlah produksi buahnya.
Asam gelugur berbuah tidak mengenal musim, setiap saat ada saja buahnya. Terkadang dalam satu pohon ada bunga, putik, buah muda sampai buah yang sudah menguning dan jatuh. Namun begitu, panen raya biasanya setahun dua kali, di ujung musim hujan dan di ujung musim kemarau.
Bibi penulis pernah berkata : “Ibuk menyekolahkan si Juanda sampai dia jadi polisi, modalnya ya enam batang pohon asam ini”, kata beliau sambil menunjuk pepohonan asam gelugur yang tengah penulis amati.
Jika untuk investasi masa depan, sebaiknya menanam asam gelugur ini dari bijinya. Meski pun 2 tahun lebih lama mulai berproduksi dibanding kultur dari cangkokan atau sambung pucuk, namun dua cara pengembangan secara vegetatif itu memiliki beberapa kelemahan mendasar.
1.Akarnya kurang kokoh, mudah tumbang jika ada hujan lebat dan angin kencang.
2.Pertumbuhannya lambat. Ia cepat berbuah tapi pohonnya kecil. Otomatis buahnya sedikit. Jangan samakan dengan durian cangkokan. Meski buahnya cuma 15 butir, tetapi karena harganya perbutir bisa rp.50.000, maka akan terkumpul uang rp.750.000/musim buah. Bandingkan dengan harga asam gelugur 15 butir, paling bobotnya 7 kg x rp.4.000 = hanya Rp.28.000/musim buah.
3.Pertumbuhannya terbatas. Sampai usia 18-20 tahun, asam gelugur cangkokan atau sambung pucuk sudah sulit untuk bertambah besar lagi, hingga tak berhak menyandang gelar pohon abadi.
Asam Glugur Hijau

Kelemahan perbanyakan dengan biji adalah persentase pohon jantan yang biasanya antara 10% sampai 20%. Dan jantan betinanya baru ketahuan pada usia 4 tahun. Cirinya adalah, yang betina ranting daunnya ada yang menjulai ke bawah. Sedangkan pohon yang jantan, rantingnya hanya mengarah ke samping dan ke atas.
Kelemahan tadi dapat diminimalisir dengan menambah titik tanam. Misalnya jarak tanam normal adalah 6×6 meter, maka dibuat menjadi 5×6 meter. Empat tahun kemudian, yang sudah ketahuan jantan harus ditebang.
Bagi yang berminat menabung untuk masa depannya, tak salah jika menanam pohon asam gelugur ini. Kelebihannya antara lain :
1.Mudah menanamnya, tak butuh perawatan yang intensif.
2.Sedikit hama penyakitnya.
3.Lebih banyak menghasilkan uang dibandingkan tanaman sawit persatuan luas lahannya.
4.Mudah menjual produknya, baik yang mentah apalagi yang sudah dikeringkan.
5.Abadi. Tanaman ini terus saja hidup dan menghasilkan uang, meski yang menanamnya sudah menjadi fosil.
6. Harga bibitnya relatif murah, sekitar rp.10.000-15.000 perpohonnya.
7.Dapat tumbuh dengan baik di berbagai kondisi lahan.
8.Jarang sekali tumbang atau patah dahan, karena akarnya menghujam dalam dan kayunya keras lagi liat.
Cara tanam :
Buat lubang jarak 5×6 meter, ukuran 30×30x30 cm. Taburkan 200 gram Dolomite dan 100 gram NPK. Tutupi dengan tanah setebal 10 cm. Biarkan seminggu. Lalu tanamkan bibitnya. Siram secukupnya.
Jika ada serangan bercak daun, aplikasikan fungisida yang mengandung benomyl dan thiram, semisal merk Benlate. Ulangi seminggu sekali hingga serangan hilang.
Pemupukan dengan NPK 100 gram per enam bulan, dikali umur tanaman. Jika umur 5 tahun maka pupuknya sebanyak 5×100 gram = 500 gram NPK per 6 bulan. Baik juga jika diberi pukan atau kompos yang sudah matang.
Sampai umur 3 tahun, lahan masih bisa ditanami tanaman selingan semisal palawija atau tanaman muda lainnya.
Tanaman yang sebaiknya dijauhkan dari pohon asam gelugur adalah pisang, ubi kayu dan umbi-umbian. Juga pohon mahkota dewa alias pohon buah simalakama. Semua varian itu adalah sarang bagi jamur fusarium sp dan jamur aspergillus.
Jika ingin membuat sendiri bibit asam ini, maka harus mengetahui cara mematahkan dormansi (masa tidur) bijinya. Caranya sudah kami tuangkan dalam tulisan kami sebelumnya. Silahkan dirunut.
Ada pun hitung-hitungan hasil bertanam asam gelugur ini, sudah juga kami uraikan sebelumnya, dan sudah kami update per 8 Januari 2015.

Dari 3 jenis pohon yang paling banyak menghasilkan uang, yakni gaharu, aren dan asam gelugur, maka asam gelugur inilah yang penanganannya paling mudah.
Gaharu butuh inokulasi yang mahal dan ribet, juga pemasarn produknya kurang jelas.
Aren membutuhkan tenaga penyadap yang tak semua orang mampu melakukannya.
Tetapi, tentu saja semua usaha dan resiko akan sebanding dengan hasil. Hasil bertanam asam gelugur tak akan bisa mengalahkan hasil bertanam aren, apalagi gaharu.

Namun, buat mereka yang ingin hidup dari pertanian dengan aman dan nyaman, budidaya asam gelugur adalah pilihan yang sangat tepat. Sekali bertanam, sampai cucu cicit dapat menikmati hasilnya.

Tulisan : Bang Pilot

 
Read More