Wednesday, April 29, 2015

// // Leave a Comment

Langsing Karena Asam Gelugur

Langsing Karena Asam Gelugur – Riset praklinis dan klinis membuktikan asam gelugur berkhasiat atasi obesitas. Tinggi tubuh Tri Nur Indaharyani tak lebih dari 155 cm. Namun, bobot perempuan 26 tahun itu 78 kg. Rekan-rekannya kerap meledek, tumbuh itu ke atas, bukan ke samping. Ia menanggapi gurauan itu dengan senyum kecut. Faktanya, pertumbuhan tubuh karyawan swasta di Jakarta itu memang ke samping. Kondisi bobot berlebih itu disebut obesitas karena indeks massa tubuh 31,6-idealnya maksimal 25,8. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan hasil bagi antara bobot tubuh (dalam satuan kilogram) dan tinggi badan (satuan meter) yang dikuadratkan.
Menurut dosen di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, dr Mira Dewi, obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan energi alias pemberian melampaui kebutuhan. “Ketika asupan energi amat tinggi, sedangkan pengeluarannya rendah, maka tubuh menyimpan kelebihan energi itu dalam bentuk jaringan lemak,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Sinyal lapar
Tubuh menyimpan cadangan lemak dalam jaringan adiposa itu berbentuk triasilgliserol (TAG). Ketika tubuh memerlukan, triasilgliserol terhidrolisis membentuk asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak itulah yang diperlukan untuk pembentukan energi. Setelah makan, tubuh memanfaatkan 67% porsi sebagai sumber energi dan hanya 3% glukosa makanan tersimpan sebagai glikogen di jaringan otot dan hati.
Selebihnya, 30%, disimpan sebagai cadangan berupa lemak di jaringan adiposa. Jika terakumulasi, jumlah 30% itu berpotensi menjadi obesitas. Menurut dokter sekaligus herbalis di Bintaro, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dr Prapti Utami, obesitas pemicu beragam penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, hiperlipidemia, stroke, dan penyakit kardiovaskular. Sebab, beberapa organ seperti jantung, pankreas, dan paru-paru bekerja ekstrakeras akibat ukuran tubuh yang besar.
Jumlah penderita obesitas di Indonesia meningkat setiap tahun. Data Himpunan Studi Obesitas Indonesia dalam Obesitas: Permasalahan dan Terapi Praktis mengungkapkan lebih dari 6.000 orang di tiap provinsi yang disurvei memiliki nilai IMT di atas 30. Pada laki-laki persentase mencapai 9,16% dan perempuan 11,02%. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar pada 2010 prevalensi obesitas umum pada penduduk berusia di atas 15 tahun mencapai 19,1%. Nilai itu meningkat dari  2007 yang hanya 10,3% (laki-laki 13,9% dan perempuan 23,8%).
Mira mengungkapkan penderita obesitas meningkat karena faktor genetik dan lingkungan. “Faktor genetik hanya mempengaruhi sekitar 20%, sementara selebihnya faktor lingkungan seperti gaya hidup, pola makan, dan aktivitas fisik,” kata ibu 6 anak itu. Lingkungan terdekat adalah keluarga. Di sini yang berkaitan dengan pola kebiasaan dalam keluarga. Contoh keluarga yang kerap mengonsumsi minuman manis, minuman ringan, atau makanan tinggi kalori, anggota keluarga lebih berisiko menjadi obesitas. Pun perilaku orangtua yang tidak suka berolahraga.
Pemicu lain kondisi psikologi seperti stres, meski berlaku pada orang tertentu. Stres memicu pengeluaran hormon kortisol yang berperan menghambat tubuh menerima sinyal kenyang dari leptin-hormon yang bertugas memberi sinyal pada otak bahwa tubuh dalam kondisi kenyang. Akibatnya muncul keinginan makan yang tinggi. “Biasanya orang stres mencari sesuatu yang memberi rasa nyaman seperti makanan enak. Hal itulah yang memicu obesitas,” ujar dr Mira.
Selain berdampak pada kesehatan, obesitas juga menurunkan tingkat kepercayaaan diri penderitanya. Dalam urusan penampilan, penderita obesitas seringkali mengalami kesulitan. “Dalam hal pakaian, misalnya. Ada baju yang ingin dibeli, tapi ternyata ukurannya tidak ada yang pas. Hal itu tak hanya terjadi sekali, tapi sering,” kata Tri Nur Indaharyani  yang menderita obesitas sejak 2010.

Langsung langsing
Tri Nur Indaharyani bukannya berpangku tangan menghadapi obesitas. Ia menempuh beragam cara seperti mengurangi asupan karbohidrat, menghindari gorengan, hingga minum obat pelangsing agar bobot tubuh kembali ideal. Namun, bukannya langsing, Indaharyani malah langsung  sakit. “Setelah konsumsi obat pelangsing selama sebulan jantung jadi deg-degan, kaki dan tangan dingin,” kata anak ketiga dari 5 bersaudara itu.
Sayang, Tri Nur Indaharyani belum pernah mencoba asam gelugur untuk melangsingkan tubuh. Buah asam gelugur Garcinia atroviridis memang terbukti manjur mengatasi obesitas sebagaimana riset ilmiah Prof Dr Ir Suminar Setiati Achmadi. Periset yang juga dosen di Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor itu meneliti asam gelugur sejak 1997 dan menyimpulkan buah anggota famili Clusiaceae itu berkhasiat antiobesitas. Itu karena asam gelugur mengandung asam hidroksisitrat (HCA) yang tinggi.
”Kandungannya dua kali lipat lebih tinggi daripada asam kandis,” ujar guru besar Ilmu Kimia IPB itu. Asam hidroksisitrat berkhasiat sebagai penurun bobot tubuh. Doktor Ilmu Kimia Hasil Hutan alumnus University of Wisconsin, Amerika Serikat, itu meriset praklinis buah asam gelugur. Ia membagi 20 tikus jantan-umur 1,5 bulan dan berbobot sekitar 200 g-dalam 4 kelompok masing-masing terdiri atas 5 ekor. Kadar kolesterol semua tikus tinggi, mencapai 80 mg/dl, akibat pemberian pakan kaya lemak.
Dua pekan berikutnya, Suminar memberikan potasium hidroksisitrat berkonsentrasi 0,5% kepada kelompok ke-2,1% (grup ke-3), dan 2% (ke-4). Dosis sama untuk ketiga kelompok itu, yakni 2 ml per hari selama 2 pekan secara oral. Larutan garam potasium hidroksisitrat merupakan hasil estraksi asam gelugur. Ia memperoleh 10,28% potasium hidroksisitrat dari 90 ml jus asam gelugur.  Selama perlakuan, perempuan kelahiran Blitar 64 tahun silam itu tetap memberikan pakan tinggi kolesterol.
Hasil penelitian menunjukkan tikus yang mengonsumsi  potasium hidroksisitrat berkonsentrasi 2%, bobot tubuh turun signifikan, 180 g, dibandingkan kontrol, 210 g. Selain itu, kadar low density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat juga turun dari 63 mg/dl menjadi 50 mg/dl. Sementara kolesterol baik, high density lipoprotein (HDL) justru naik hampir 2 kali lipat menjadi 63 mg/dl, semula 35 mg/dl.
Selama ini tingginya kadar kolesterol selalu dikaitkan dengan obesitas. “Padahal tubuh langsing pun dapat menderita kolesterol tinggi. Namun, kecenderungannya penderita obesitas itu memang memiliki kolesterol tinggi,” kata dr Mira. Artinya konsumsi buah asam gelugur bagai sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau pun terlampaui. Selain langsing, kadar kolesterol pun turun.

Uji klinis
Riset Prof Dr Ir Suminar Setiati Achmadi sejalan dengan uji klinis di Thailand. Periset di Fakultas Kedokteran Mahidol University Chulaporn Roongpisuthipong MD dan rekan menguji kerabat mundu itu kepada 50 perempuan obesitas dengan nilai IMT 25. Roongpisuthipong membagi penderita obesitas dalam 2 kelompok, masing-masing terdiri dari 25 orang. Kelompok pertama, rata-rata berusia 40 tahun, mengonsumsi hidroksisitrat kemasan saset berbobot 1,15 gram. Mereka melarutkan satu saset hidroksisitrat dalam 200 ml air, mengaduk, dan meminumnya sebelum makan.
Sementara kelompok kedua, rata-rata berusia 35 tahun menerima plasebo. Selama penelitian berlangsung 2 bulan, kedua kelompok mengonsumsi makanan 1.000 Kkal per hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok pertama, mengalami penurunan bobot tubuh signifikan, yakni 2,8 kg; kontrol-1,4 kg. Artinya, asam gelugur efektif menurunkan bobot tubuh.
Bagaimana hidroksisitrat menurunkan bobot tubuh? Hidroksisitrat berfungsi menghambat kerja enzim ATP (adenosina trifosfatase) sitrat liase yang berperan membentuk asam lemak di dalam hati dengan cara mengikat sisi aktif. Akibatnya sintesis lemak dan kolesterol terhenti. Dengan kata lain, hidroksisitrat menghambat pembentukan lemak dan kolesterol. Senyawa itu juga berperan dalam meningkatkan pembentukan glikogen, gula darah.
Kadar glukosa darah di samping memacu pembebasan insulin oleh pankreas juga mempengaruhi glukostat di basal hipotalamus yang merupakan pusat kenyang. Pusat itu menghambat hipotalamus lateral yang merupakan pusat makan. Pada kondisi kadar glukosa darah tinggi, pusat kenyang menghambat pusat makan sehingga kita tidak merasa lapar. Dengan demikian nafsu makan berkurang sehingga bobot tubuh  turun.
Dr Dyah Iswantini, MAgr dari Departemen Kimia dan Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor membuat formula pelangsing dari asam gelugur dan rimpang kuncipepet yang teruji secara praklinis. “Kami memperoleh formula itu pada 2010,” kata alumnus Kyoto University, Jepang, itu.
Dyah melakukan uji in vitro untuk mengetahui pengaruh ekstrak gabungan asam gelugur dan kuncipepet terhadap enzim lipase pankreas-berperan dalam meningkatkan jumlah monogliserida dan asam lemak yang diserap tubuh, penyebab kegemukan. Hasil uji in vitro menunjukkan, ekstrak kombinasi kedua herbal itu menghambat aktivitas enzim lipase pankreas 75,6%.
Setelah itu, ia menguji khasiat formula asam gelugur dan kuncipepet dalam menurunkan bobot tubuh tikus atau mencegah kegemukan. Hasilnya, formula herbal itu mampu menurunkan bobot tubuh tikus sebesar 11,22% selama 12 hari.
Dyah sangat senang dengan hasil uji itu karena formula asam gelugur dan kuncipepet efektif mencegah dan mengatasi obesitas. Penemuan itu pun mendapat penghargaan dari Kementerian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Business Innovation Center (BIC) sebagai salah satu dari “103 Inovasi Paling Prospektif Indonesia” pada 2011. (Rosy Nur Apriyanti/Peliput: Bondan Setyawan)
Read More
// // Leave a Comment

Teknik Pembuatan Stek Tanaman

Stek (cutting atau stuk) atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Ada beberapa keuntungan yang didapat dari tanaman yang berasal dari bibit stek, yaitu:

  • Tanaman baru mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna dan rasanya.
  • Tanaman asal stek dapat ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal stek tidak mempunyai akar tunggang.
  • Perbanyakan tanaman buah dengan stek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan.
  • Stek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan okulasi.
Sedangkan potensi kerugian bibit dari stek adalah:
  • Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh.
  • Apabila musim kemarau pan-jang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan.
Cara perbanyakan tanaman dengan teknik stek dapat dilakukan melalui stek batang, stek akar dan stek daun.
1) Stek Batang
Bakalan stek diambil dari batang atau cabang pohon induk yang akan diperbanyak dan pemotongan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari. Gunting stek yang digunakan harus tajam agar bekas potongan rapi. Bila kurang tajam batang akan rusak atau memar. Hal ini mengundang bibit penyakit masuk ke bagian yang memar, sehingga bisa menyebabkan pembusukkan pangkal stek. Pada saat mengambil stek batang, pohon induk harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang bertunas.
Yang dijadikan stek biasanya adalah bagian pangkal dari cabang. Pemotongan cabang diatur kira-kira 0.5cm di bawah mata tunas yang paling bawah dan untuk ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata tunas yang paling atas. Kondisi daun pada cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna hijau tua. Dengan demikian seluruh daun dapat melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan zat makanan dan karbohidrat. Zat hasil fotosintesis akan disimpan dalam organ penyimpanan, antara lain di batang. Karbohidrat pada batang berperan sangat penting yaitu sebagai sumber energi yang dibutuhkan pada waktu pembentukan akar baru.
Ukuran besar cabang yang diambil cukup sebesar kelingking. Diameter sekitar 1 cm dengan panjang antara 10-15 cm. Cabang tersebut memiliki 3-4 mata tunas. Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan setengah tua dengan warna kulit batang biasanya coklat muda. Pada saat ini kandungan karbohidrat dan auxin (hormon pertumbuhan akar) pada batang cukup memadai untuk menunjang terjadinya perakaran stek. Pada batang yang masih muda, kandungan karbohidrat rendah tetapi hormonnya cukup tinggi. Biasanya pada kasus ini hasil stekan akan tumbuh tunas terlebih dahulu, padahal stek yang baik harus tumbuh akar dulu. Oleh karena itu, stek yang berasal dari batang yang muda sering gagal.
Stek tanaman ada yang mudah berakar dan ada juga yang sulit berakar. Untuk tanaman yang mudah berakar
seperti pada anggur, maka stek bisa langsung disemaikan setelah dipotong dari pohon induknya. Tetapi untuk tanaman yang sulit berakar, sebaiknya sebelum stek disemai dilakukan dulu pengeratan batang. Selain itu, pemberian hormon tumbuh dapat membantu pertumbuhan akar.
Persiapan dan bentuk entres: A. Entres siap disemai. B. Entres dicelupkan ke dalam Zat Perangsang Tumbuh C. Entres yang sudah tumbuh akar D. Pangkal entres berbentuk datar E. Pangkal entres berbentuk sisi satu. F. Pangkal entres berbentuk sisi dua.
Persiapan dan bentuk entres: A. Entres siap disemai. B. Entres dicelupkan ke dalam Zat Perangsang Tumbuh C. Entres yang sudah tumbuh akar D. Pangkal entres berbentuk datar E. Pangkal entres berbentuk sisi satu. F. Pangkal entres berbentuk sisi dua.
2) Stek akar
Cara penyetekan ini menggunakan bagian akar sebagai sarana perbanyakan tanaman. Pada stek batang, tunas keluar dari mata tunas. Pada stek akar tunas akan keluar dari bagian akar yang mulamula berbentuk seperti bintil. Bisa juga dari bekas potongannya yang mula-mula membentuk kalus. Dari kalus ini berubah menjadi tunas atau akar. Ada beberapa jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara stek akar, antara lain jambu biji, sukun, jeruk dan kesemek. Bahan stek akar harus diambil dengan cara menggali lubang di sekeliling pokok pohon induk. Pada akar lateral yang terpotong, akan tumbuh akar yang tumbuh ke arah samping sejajar dengan permukaan tanah. Pilihlah akar yang berdiameter sekitar 1 cm. Setelah akar diambil, lubang ditutup kembali. Akar tanaman dipotong-potong dengan panjang antara 5-10cm. Pada waktu memotong akar, harus diperhatikan agar bagian akar yang dekat dengan pohon atau pangkal akar dipotong secara serong. Bagian dekat ujung akar dipotong secara datar atau lurus. Hal ini diperlukan sebagai tanda agar pada waktu menyemai posisinya tidak terbalik.
Media penyemaian stek akar bisa dari pasir. Penyemaian bisa dilakukan di dalam kotak kayu atau di bedeng
persemaian. Stek disemaikan dengan cara tegak atau berdiri, atau dapat juga dengan dibaringkan. Untuk penyemaian posisi tegak, jarak yang direkomndasikan adalah 5x5 cm. Bagian pangkal yang dibenamkan ke dalam media kira-kira 3 cm atau setengah dari panjang stek.
Bila penyemaian dengan dibaringkan, maka stek disusun dalam barisan. Jaraknya 5 cm antar barisan, kemudian stek di tutup pasir, sehingga stek berada pada kedalaman 1,5-2 cm di bawah permukaan media. Setelah 3-4 minggu stek akan bertunas dan berakar. Stek bisa dipindahkan ke polybag setelah lebih kurang 2 bulan. Selanjutnya disimpan di bawah naungan sampai berumur sekitar 6 bulan.
3) Mempercepat pertumbuhan akar pada stek
a) Pengeratan (girdling) pada batang
Penimbunan karbohidrat pada cabang pohon induk yang akan dijadikan stek dapat dilakukan dengan cara pengeratan kulit kayu sekeliling cabang dibuang secara melingkar. Lebar lingkaran sekitar 2 cm. Jarak dari ujung cabang ke batas keratan kira-kira 40 cm. Biarkan cabang yang sudah dikerat selama 2-4 minggu. Pada dasar keratan akan tampak benjolan atau kalus. Pada benjolan inilah terjadi penumpukan karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber tenaga pada saat pembentukan akar dan hormon auksin yang dibuat di daun. Setelah terlihat benjolan barulah cabang dapat dipotong dari induknya. Bagian pangkal cabang sepanjang 20 cm bisa dijadikan sebagai stek.
b) Penggunaan hormon tumbuh
Hormon auksin bertindak seba-gai pendorong awal proses inisiasi atau terjadinya akar. Sesungguhnya tanaman sendiri menghasilkan hormon, yaitu auksin endogen, akan tetapi banyaknya auksin yang dihasilkan belum cukup memadai untuk mendorong pembentukan akar. Tambahan auksin dari luar diperlukan untuk memacu perakaran stek.
(1) Cara celup cepat (quick dip)
  • Pada cara ini hormon auksin dilarutkan ke dalam alkohol 50%. Kemudian tambahkan air sesuai dengan konsentrasi yang dibutuhkan. Jenis hormon auksinnya bisa IBA, IAA atau NAA (berbentuk serbuk).
  • Konsentrasi yang digunakan berkisar antara 500-10.000 ppm, tergantung jenis hormon dan jenis tanamannya. Atau lebih mudahnya menggunakan hormon tumbuh yang sudah siap untuk digunakan yang banyak dijual di toko pertanian, seperti Atonik atau Liquinox Start dengan dosis 100-200 cc per 1 liter air (1 sendok makan = 10 cc).
  • Batang-batang stek yang akan diberi hormon disatukan. Bisa dengan diikat menggunakan tali plastik atau karet gelang. Selanjutnya bagian pangkalnya sekitar 2 cm dicelupkan selama 5 detik ke dalam larutan hormon.
Cara celup ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut: Peralatan yang digunakan lebih sedikit bila dibandingkan dengan cara perendaman. Larutan yang sama bisa digunakan berulang-ulang. Yang penting setelah digunakan, larutan ditutup kembali agar alkoholnya tidak menguap. Naik turunnya penyerapan hormon tidak akan terjadi pada waktu pencelupan. Dengan demikian, banyaknya hormon per satuan luas permukaan akan tetap, tidak tergantung keadaan lingkungan.
(2) Cara rendam (prolonged soaking)
  • Mula-mula auksin (berbentuk serbuk) dilarutkan dalam alkohol 95%. Kemudian ditambahkan air sesuai dengan konsentrasi yang dibutuhkan. Konsentrasi auksin yang digunakan berkisar antara 5-100 ppm, tergantung jenis tanaman dan jenis auksin yang digunakan. Umumnya untuk penyetekan tanaman buah digunakan konsentrasi 100 ppm dengan lama perendaman 1-2 jam. Bisa juga dengan konsentrasi 5 ppm, tetapi waktu perendamannya lama, yaitu 10-24 jam.
  • Untuk lebih memudahkan dapat menggunakan hormon tumbuh yang sudah siap pakai dan banyak dijual di toko pertanian, seperti Atonik atau Liquinox Start dengan dosis 1-2 cc per 1 liter air (1 sendok makan = 10 cc).
  • Jadi perbandingan dosis auk-sin pada pencelupan dan pe-rendaman adalah 100 : 1.
Cara perendaman sebagai berikut. Batang stek direndam dalam larutan auksin kira-kira 2 cm dari bagian pangkal. Agar penyerapan auksin berlangsung dengan baik, lama perendaman disesuaikan dengan konsentrasi larutan. Perendaman dilakukan ditempat yang teduh dan agak lembab. Hal ini berguna agar penyerapan hormon berjalan teratur, tidak kurang karena pengaruh lingkungan.
(3) Cara pemberian dengan tepung tepung (powder)
  • Mula-mula auksin dilarutkan dalam alkohol 95%. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan talek atau tepung sesuai dengan konsentrasi yang digunakan. Konsentrasi berkisar antara 1.000-5.000 ppm tergantung jenis tanaman dan jenis auksin yang digunakan. Pelarut Alkohol diupayakan untuk diuapkan. Cara pemakaiannya adalah sebagai berikut: basahi pangkal stek dengan air, kemudian disentuhkan ke dalam tepung. Pangkal stek kemudian diketuk-ketuk agar auksin yang melekat tidak berlebihan. Setelah itu stek dapat disemaikan dalam media.
  • Pada setiap cara diatas konsentrasi dibuat berdasar-kan ppm. Pengertian ppm (part per million) artinya 1 bagian hormon dalam sejuta bagian pelarut atau tepung. Jadi jika akan membuat larutan dengan konsentrasi 1.000 ppm, maka 1.000 mg hormon dilarutkan dalam 1.000.000 mg pelarut, atau 1 gr hormon ke dalam 1 kg pelarut.
  • Pembuatan tepung dengan konsentrasi 1.000 ppm dengan cara melarutkan 1 gr hormon dalam 500- 1.000 cc alkohol 95%. Setelah diaduk sampai rata, masukkan 1 kg tepung (talc) dan diaduk kembali. Selanjutnya tepung tersebut dikeringkan sampai seluruh alkoholnya menguap.
  • Untuk proses yang lebih mudah dapat menggunakan hormon tumbuh auksin yang sudah siap digunakan dan banyak dijual di toko pertanian dalam bentuk serbuk dengan berbagi merek dagang.
4) Persemaian stek
Stek yang sudah diberi perlakuan hormon penumbuh akar siap untuk disemaikan. Untuk itu perlu menyediakan tempat yang kondisinya sesuai. Usaha untuk menumbuhkan stek perlu dilakukan pada lingkungan yang mempunyai cahaya baur atau terpencar (difusi). Kelembaban udara sebaiknya tinggi, sekitar 70-90%, Suhu mendekati suhu kamar, 25-27oC. Selain itu dalam pembentukan akar stek diperlukan oksigen yang cukup. Oleh karena itu media yang digunakan harus cukup gembur, sehingga aerasinya baik.
Penyemaian dalam kotak kayu dilakukan dengan rangkaian sebagai berikut. Kotak kayu untuk menyemaikan
stek bisa dibuat dari papan dengan ukuran panjang 80-100 cm, lebar 40-50 cm dan tinggi 20-30 cm. Ukuran kotak bisa lebih besar atau lebih kecil, disesuaikan dengan banyaknya stek yang akan disemaikan. Untuk lebih praktis dapat juga digunakan kotak plastik (box semai) dengan ukuran panjang 35-40 cm, lebar 25-30 cm dan tinggi 10-15 cm yang banyak dijual di toko pertanian. Media tumbuh dapat menggunakan pasir, atau menggunakan campuran pasir dengan sekam padi dengan perbandingan 2:1. Media tersebut dimasukkan ke dalam kotak kayu. Tebal lapisan media antara 10-15 cm.
Lakukan penyiraman dengan gembor, sehingga permukaan media turun dan kompak. Sebelum stek disemai, terlebih dahulu dibuat lubang-lubang kecil pada media. Turus bambu yang dibulatkan bisa dipakai atau dapat pula dengan ranting pohon sebesar pensil. Perkirakan jarak lubang sekitar 5x5 cm dan dalamnya sekitar 5-7,5 cm atau setengah dari panjang stek. Setelah itu baru bagian pangkal stek dimasukkan ke dalam lubang. Bagian media di sekitar stek ditekan perlahan-lahan agar posisi stek tidak goyah. Selanjutnya persemaian disiram lagi. Kotak kemudian ditutup dengan lembar plastik bening atau transparan. Sebaiknya kotak di-taruh pada tempat yang terlindung dari teriknya sinar matahari.

Penyiraman persemaian harus dilakukan setiap hari sekali atau tergantung keadaan. Yang penting media persemaian selalu dalam kondisi basah. Setelah 2-3 bulan stek sudah mulai berakar, tunggu beberapa hari lagi sampai kelihatannya berwarna coklat dan stek sudah dapat dipindahkan ke dalam polybag. Cungkil stek dengan bilah bambu secara hati-hati agar perakarannya tidak menjadi rusak.

Persemaian di bedengan dilakukan sebagai berikut. Apabila batang stek yang akan kita semaikan jumlahnya banyak maka penyemaian bisa dilakukan dalam bedengan. Bedengan dibuat dengan arah Utara-Selatan agar stek bisa menerima matahari secara baik. Lahan yang akan dibuat bedengan dicangkul sedalam 25-30 cm (sedalam mata cangkul). Ukuran bedengan dibuat selebar 80-100 cm dengan panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk menghindari adanya tanah yang longsor tepi bedengan bisa dihalangi dengan bilah bambu atau batu bata.

Bedengan perlu dilengkapi dengan naungan untuk melindungi bibit dari sengatan matahari yang berlebihan. Naungan yang bisa terbuat dari daun kelapa, daun alang-alang atau jerami padi. Jika ingin menggunakan naungan dari paranet gunakanlah paranet tipe 75% (sinar yang masuk ke bedengan sebesar 25%). Tanah lapisan atas ditaburi pasir setebal lebih kurang 5 cm. Lakukan penyiraman agar media basah. Setelah itu batang stek bisa ditancapkan. Jarak stek yang disemaikan ialah 5x5 cm. Untuk menjaga agar kelembaban di sekitar stek menjadi tinggi, bedengan disungkup dengan plastik transparan.
Setelah ukuran stek memenuhi standar dan mempunyai akar, maka stek harus disapih/transplanting. Standar stek yang siap disapih adalah mempunyai 4-6 daun baru yang sudah mekar dengan sempurna (daun-daun sudah mendapatkan nutrisi dari akar baru yang sudah tumbuh).

  • Siapkan polybag sesuai dengan ukuran stek (diamter 10-20 cm).
  • Siapkan media pembibitan dengan komposisi tanah dengan kompos 1:1.
  • Isi polybag dengan media tanam yang telah disiapkan dan buatlah lubang tanam yang sesuai dengan ukuran bibit stek.
  • Pindahkan bibit stek dengan cara mengambil stek beserta akar bibit dan sedikit media stek, lalu benamkan bibit stek dengan hati-hati pada media tanam dan timbuh bibit stek dengan media tanam yang telah disiapkan kemudian lakukan pemadatan seperlunya agar stek berdiri dengan tegak.
  • Pindahkan polybag stek ke bangunan pembibitan yang bernaungan/ rumah plastik/ rumah kaca.
  • Lakukan pemeliharaan stek dengan cara menyiram , memupuk, mengendalikan OPT dan memberi air (jika perlu) sampai dengan stek cukup besar ukurannya dan siap untuk dipasarkan.

Persiapan penanaman stek: A. Menyiapkan alat, B. Menyiapkan bahan, C. Menyiapkan sungkup, D.Menyiapkan media, E. Menyiapkan bahan stek , F. Memangkas daun
Persiapan penanaman stek: A. Menyiapkan alat, B. Menyiapkan bahan, C. Menyiapkan sungkup, D.Menyiapkan media, E. Menyiapkan bahan stek , F. Memangkas daun
Penanaman stek pada media tanah: A. Menyiapkan batang stek B. Menyiapkan hormon, C. Menanam bahan stek dari cabang mawar, D. Menanam bahan stek dari tangkai daun, E. Menanambahkan stek bunga soka  F. Menempatkan hasil stek.
Penanaman stek pada media tanah: A. Menyiapkan batang stek B. Menyiapkan hormon, C. Menanam bahan stek dari cabang mawar, D. Menanam bahan stek dari tangkai daun, E. Menanambahkan stek bunga soka
 F. Menempatkan hasil stek.
memelihara stek
G.Memelihara stek, H.Memeriksa pertumbuhan akar dari bibit yang berasal dari stek, I.Hasil penyetekan, J.Bunga mawar hasil stek batang siap jual.
Read More

Sunday, April 5, 2015

// // 14 comments

Kunjungan Ke Sentra Bibit Asam Glugur Buluh Anwar, Sibolangit

Masuk dari jalan utama sibolangit, medan berastagi sebelah kiri, tibalah kami di Desa Buluh Anwar, Sibolangit. Tujuh kilometer sebelum tiba di Desa Buluh Anwar, menaiki troper memasuki perhutanan lindung lebat rimba belantara. Suasana alam begitu asri dengan jalan yang apa adanya, batu batuan dan sesekali aspal beton kw 3.


Tiba di Desa Buluh Anwar, kami berjumpa dengan Pak Abdi Tarigan yang merupakan Ketua Kelompok Tani sekaligus Sekda Desa Buluh Anwar. Usianya sekitar 37 tahun dan orangnya energik.

Singkat cerita kami dibawa menelusuri tapak pembibitan dan penkecambahan benih aren, cengkeh dan asam glugur. Susunan pebenihan dan pembibitan cukup bersih dan tertata rapi. Ibu ibu dan Bapak bapak tampak ramah dan bersahaja.


Menarik kami utamanya adalah pembibitan Asam Glugur. Asam Glugur yang dikembangkan dengan sistem stek akar, ada mulai dari disamping rumah rumah anggota kelompok tani sehingga di kebun pembibitan.

Memang sekali ini seumur hidup sebagi alumni pertanian, melihat langsung bagaimana bibit stek asam glugur begitu ramai dikembangkan di desa ini oleh penduduk setempat. Uniknya mereka kelihatannya hanya membibitkan asam glugur dan aren dan belum mengebunkan skala luas katakanlah 1 - 10 hektar.


Hari itu diketahui, akan ada kunjungan Bapak Bupati Karo beserta Muspikanya pada tanggal 26 April 2015. Jadi sehubungan maksud kita mencari bibit asam glugur, maka kami pun memesan sebanyak 600 bibit untuk sekalian membantu promosi Pak Abdi Tarigan.

Kami juga memesan 200 pohon petai. Kami berencana membuka seluas 3 hektar pertanaman asam glugur dan mulai tanam pada musim hujan tahun ini, sekitar oktober 2015.

Pada hari bersamaan kami memesan 200 bibit petai,dan membawanya pulang  langsung. Pohon petai anakan itu rencananya akan kita sambung pucuk dengan petai unggul

Beberapa hal yang perlu saya tambahkan dari lapangan adalah, asam glugur ternyata sangat rentan dengan hama monyet lampung "abu abu coklat besar", dan tidak untuk monyet kerek dan kia kia "hitam berekor panjang".

Bibit asam glugur rentan ditanam dilapangan saat masih kecil. Bibit asam glugur jika masih kecil "berdaun cabang 4-8" sebaiknya mengunakan naungan 80-90%. Tanaman asam glugur jika ditanam didaerah terbuka apalagi terik matahari akan kerdil, rontok daun dan dengan demikian terhambat proses budidayanya.
Bibit asam glugur dalam naungan

Benih biji asam glugur

Read More